RSS
email
1

Siap Hadapi UNAS!!!





Kurang dari satu minggu lagi, seluruh murid kelas 3 SMP dan SMA akan menghadapi UNAS. Tak berbeda dengan sekolahku, meski kami menggunakan sistem pembelajaran 4 tahun, namun UNAS tetap dilaksanakan di kelas 3. Nah apa saja yang sudah kami persiapkan???



Selain menerima materi tambahan di sekolah dan berlatih mengerjakan soal-soal UNAS di sekolah, kami juga mengadakan belajar bersama. Salah satu kelompok belajar di jurusan TKJ adalah kelompok belajar yang dibentuk oleh anak laki-laki di jurusan ini. Saat ini anggotanya sudah mencapai sepuluh orang dan sudah melakukan 5 kali pertemuan. Pertemuan terakhir adalah pada malam minggu kemarin.

Nah apa saja manfaat belajar kelompok ini?

1. Persahabatan kami semakin erat

2. belajar kelompok mencairkan suasana belajar yang biasanya kaku, sehingga beberapa murit yang tidak biasa bertanya, pada saat belajar kelompok menjadi lebih aktif bertanya karena sang guru adalah teman sendiri.

3. Nilai kami meningkat

4. Rasa percaya diri menghadapi UNAS meningkat

Ya, walaupun kelompok ini cuma berdiri sekitar satu bulanan dengan jam operasi malam minggu, namun ternyata kelompok belajar ini mampu meningkatkan minat UNAS anggotanya. Tinggal pemantapan saja dan kami yakin akan LULUS UNAS!!!!

Suasana belajar kelompok di salah satu rumah anggota, saya adalah pendokumentasinya;





Klik untuk Baca selengkapnya ...

1

Bagaimana Suasana Bengkel TKJ?





Bengkel TKJ (Teknik KOmputer dan Jaringan) adalah salah satu bengkel yang beruntung di SMK N 2 Depok. Setelah sebelumnya bengkel TMO (Teknik Mekanik Otomotif) yang sudah lebih dulu bekerja sama dengan perusahaan mobil Internasional ternama, TOYOTA, akhirnya bengkel TKJ pun dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan perakitan komputer nasional PT Zyrex Sindo.

Sebelum mengadakan kerjasama dengan perusahaan peakitan komputer nasional tersebut, kondisi bengkel TKJ dapat dikatakan mempihatinkan. Kami hanya memiliki tak lebih dari 20 komputer baik dengan spesifikasi minimal. Bisa dibayangkan ketika 32 siswa TKJ bekerja dengan 20 komputer yang dimodali RAM maksimal 128 MB. Bahkan untuk menulis laporan bengkel, kami harus bersedia antri atau dikerjakan di rumah saja.

Kini, bengkel TKJ sudah berubah. Setelah kerjasama tersebut, PT Zyrex Sindo menyumbangkan 40 Komputer baru dengan spesifikasi cukup tinggi. Selain itu, begkel kami juga membuka jasa pelatihan perakitan komputer bagi instansi atau sekolah lain yang berminat (lihat di sini). Selain itu, spesifikasi komputer yang cukup juga turut mengembangkan kompetensi kejuruan dengan mengenalkan dan mempraktikan konsep dan praktik jaringan dengan menggunakan virtual PC (komputer virtual). Alhasil kini siswa TKJ lebih memahami mengenai konfigurasi yang harus dilakukan pada server (DNS, DHCP, Proxy, Web, dsb) dalam berbagai sistem operasi (Windows dan linux). Selain itu, masuknya jaringan internet ke bengkel TKJ turut membantu siswanya memahami mengenai jaringan komputer.

Dokumentasi kondisi bengkel TKJ saat ini:


Klik untuk Baca selengkapnya ...

0

Mengintip Pembelajaran Ruang Presentasi





"Anak-anak, sekarang akan kita bahas materi mengenai perbedaan orde baru dan orde lama. Silahkan keluarkan buku catatan kalian dan akan ibu diktekan materinya." Ujar bu guru PKN pagi itu. Beberapa saat kemudian siswa sibuk menyiapkan buku dan alat tulis untuk mencatat materi yang didiktekan oleh sang guru. Lalu sang guru mulai mendiktekan materinya.

Ini mungkin masih dialami oleh beberapa sekolah di Indonesia. Termasuk sekolahku juga, namun setelah sekolahku mendapatkan sertifikasi ISO sebagai sekolah rintisan standar internasional, proses beajar yang demikian pun mulai diubah. Apalagi dengan tuntutan KTSP yang menuntut siswa harus aktif untuk belajar dan guru hanya berperan sebagai fasilitas sekolah yang membantu siswa ketika mereka mengalami kesulitan. Oleh karenanya kini berkembang metode pembelajaran dengan diskusi, praktik mandiri serta presentasi. Khusus untuk pembelajaran dengan metode presentasi, SMK N 2 Depok telah menyediakan ruang khusus sebagai ruang untuk presentasi.

Sebenarnya ruang ini tidak berbeda dengan ruang kelas lainnya. Hanya saja ruangan ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan menambahkan korden, dua buah papan tulis (whiteboard serta dua buah Ac. Selain itu, ruangan ini juga dilengkapi dengan layar serta proyektor LCD sebagai meia presentasi. Komputer pun disediakan di meja guru sebagai input data.

Proses pembelajarannya adalah, siswa diberikan materi untuk dipelajari sendiri. Materi tersebut nantinya akan dipresentasikan di depan kelas dengan pendengarnya adalah siswa lain. Cara penyampaian materi pun beragam. Boleh dengan teknik guru (menyampaikan materi dengan cara mengajar seperti guru) atau dengan komputer (menggunakan power point atau pun flash). Hasilnya adalah siswa yang mendengarkan jadi lebih aktif bertanya dan siswa yang mempresentasikan materi akan mendapatkan keterampilan public speaking. BUkankah SDM dengan keterampilan berbicara palin dibutuhkan oleh perusahaan besar?

Kemudian bagaimana dengan guru? Dalam proses belajar demikian, guru berperan sebagai pengamat sekaligus korektor. Apabila dalam presentasi ada suatu kesalahan atau terdapat pertanyaan yang belum bisa dijawab presentator, Guru akan menjelaskannya dan membenarkan materi yang disampaikan.

Ya itulah salah satu teknik pembelajaran yang diterapkan di SMK N 2 Depok. Dengan demikian dharapan siswa tidak hanya menjadi siswa yang pasif (hanya mendengar dan mencatat) namun dapat menjadi siswa yang aktif (aktif berbicara dan menerangkan materi).




Klik untuk Baca selengkapnya ...

0

Ada Lubang di Sekolah





Ada yang berbeda di SMK N 2 Depok. Ada puluhan lubang-lubang kecil berdiameter sekitar 20 cm tersebar di halaman ruang teori. Selain di ruang teori, ada juga yang tersebar di depan lab TKJ, dekat kantin sekolah dan di dekat masjid sekolah. Sebenarnya lubang apa itu dan apa gunanya?

Ternyata inilah yang dinamakan biopori. Biopori-biopori ini adalah salah satu agenda kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun SMK N 2 Depok pada tanggal 29 Juli lalu. Biopori difungsikan sebagai lubang penyerapan air hujan, dengan begini diharapkan air hujan yang jatuh di permukaan tanah akan dapat diserap oleh tanah melalui biopori sehingga air tidak langsung menguap begitu saja.

Selain difungsikan sebagai lubang penyerapan air, biopori juga difungsikan sebagai lubang pembentuk kompos. Sistem kerjanya sebagai berikut; lubang yang dalamnya sekitar satu meter ini diisi dengan sampah organik sekolah, misalnya dedaunan kering. Dedaunan yang tertumpuk di dasar lubang, perlahan-lahan akan membusuk oleh lembabnya dasar lubang dan air hujan yang tergenang di dasarnya. Busukan dedaunan tadilah yang akan menjadi kompos.



Membuat biopori tidaklah sulit. Alat yang dibutuhkan adalah: Pipa peralon berdiameter 20 cm dan alat bor tanah dengan diameter bor seukuran pipa.

Proses pembuatan biopori adalah sebagai berikut.

1. Potong pipa peralon sepanjang sepuluh sentimeter. Fungsi pipa adalah sebagai penahan tanah pinggir agar tidak jatuh menimbun lubang.
2. Pilih lokasi tanah dan buat lubang vertikal pada tanah tersebut dengan menggunakan alat bor. Proses mengebor harus dilakukan secara vertikal (tegak lurus), jangan sampai miring karena dapat membuat tanah sekitar lubang menjadi labil.
3. Pasangkan pipa peralon yang sudah dipotong tadi ke bibir lubang kemudian masukan dedaunan kering ke dalam lubang. Jangan terlalu penuh, maksimal setengah dari dalam lubang saja.

Oh ya, biopori ini juga dimaksudkan sebagai pemenuhan program adiwiyata dari pemerintah kabupaten Sleman sebagai tindakan penjagaan lingkungan hidup. Dihrapkan dengan program ini, siswa menjadi lebih menyayangi dan melestarikan lingkungan sekitarnya.


Klik untuk Baca selengkapnya ...

1

SIstem Pembelajaran Bahasa Inggris yang Unik

Pelajaran bahasa Inggris sering diidentikan dengan rasa bosan. Keharusan menguasai pattern dan vocabullary sering menjadi kendala bagi siswa untuk memahami materi yang disampaikan. Kemudian sistem pengajaran yang klasik yakni dengan sistem guru menerangkan kemudian siswa mencatat dan mengerjakan soal sepertinya sudah semakin sepi peminat. Kini guru bahasa Inggris mulai putar otak untuk mengakali sistem pembelajaran ini. Akhirnya muncullah sistem pembelajaran baru bahasa Inggris yang cukup sukses diterapkan di sekolah-sekolah, apalagi kurikulum KTSP yang menuntut siswa aktif mempelajari bidang study sekolah.

SMK N 2 Depok memiliki beberapa pengajar bahasa Inggris yang menerapkan berbagai macam cara untuk mengajarkan bahasa asing ini. Ada yang menggunakan metode santai tapi serius, ada yang menggunakan sistem presentasi siswa dan ada juga yang menggunakan media elektronik seperti televisi dan tape recorder sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.

Sistem pembelajaran ini diterapkan oleh salah satu guru bahasa Inggris yang mengampu sebagian jurusan kelas dua SMK N 2 Depok. Sistem pembelajaran ini bisa dibilang unik karena media yang dipergunakan adalah media elektronik seperti televisi, VCD player, tape recorder bahkan komputer.

Sistem pembelajaran menggunakan video dan televisi.

Pada sistem pembelajaran menggunakan video dan televisi ini, siswa diperlihatkan sebuah video yang memuat suatu adegan tertentu. Video yang dipergunakan bukan video sembarangan. Video yang dipergunakan adalah video yang memang khusus dibuat untuk pembelajaran bahasa Inggris dari Cambridge University. Ketika pemutaran video, siswa hanya diperlihatkan suatu adegan bisu alias adegan tanpa suara sama sekali. Kemudian sang guru meminta siswa menerka apa yang terjadi dalam video tersebut kemudian akan dibaca nyaring dengan menggunakan bahasa Inggris tentunya. Guru pun memberikan nilai lebih bagi siswa yang aktif.

Setelah mencoba menerka apa yang terjadi, video pun diputar ulang namun dengan sound yang diperdengarkan. Siswa memperhatikan dan mencocokkannya dengan pekerjaannya. Dengan sistem ini, siswa mempelajari 3 kemampuan dasar bahasa Inggris sekaligus. Yakni writing, reading dan listening.

Sistem pembelajaran menggunakan komputer.

Lain halnya dengan sistem pembelajaran menggunakan video dan televisi. Pada sistem pembelajaran menggunakan komputer, yang paling dititikberatkan adalah pada listening dan speaking. Dibantu dengan software khusus belajar bahasa Inggris (Tell Me More), siswa pun dilatih untuk mampu mengerjakan soal listening yang ada dalam software tersebut. Dengan adanya fasilitas satu komputer persiswa lengkap dengan headset + mic siswa menjadi lebih nyaman dalam mempelajari kompetensi yang ada. Mereka menjadi lebih fokus dengan materi yang disampaikan.

Dengan Tell me More, siswa pun diajarkan mengucapkan kata dalam bahasa Inggris (pronoun cation). Sofware akan memperdengarkan suatu kata kemudian siswa akan menirukannya melalui mic yang ada di headset. Secara otomatis, suara siswa akan direkam dan dicocokkan dengan data suara pada komputer. Jika kurang sesuai, komputer akan mengulangi kata tersebut hingga siswa menguasainya. Namun apabila siswa mampu mengucapkan kata/kalimat tersebut dengan baik dan benar, komputer akan menampilkan soal selanjutnya.

Dengan begini diharapkan ada variasi sistem pembelajaran bagi siswa. Sehingga siswa tidak merasa monoton atas sistem pembelajaran yang ada.

Itulah salah satu sistem pembelajaran bahasa Inggris yang diterapkan di sekolahku. Semoga bermanfaat.


Klik untuk Baca selengkapnya ...